Minggu, 12 Oktober 2014

TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR

TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
NAMA                           : SYAFIRA NOOR PRADANA 

KELAS/NPM                 : 1ID02/3A414563 
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR TULISAN 1



TULISAN 1
WUJUD KEBUDAYAAN MINANGKABAU
A.      KEBUDAYAAN MINANGKABAU
Budaya minangkabau adalah kebudayaan yang dimilik oleh masyarakat minangkabau dan berkembang diseluruh kawasan berikut daerah perantauan minangkabau. Budaya ini merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di nusantara yang sangat menonjol dan berpengaruh. Budaya ini memiliki sifat egaliter, demokratis dan sintetis, yang menjadi anti-tesis bagi kebudayaan besar lainnya, yakni budaya jawa yang bersifat feodal dan sinkretik.
Berbeda dengan kebanyakan budaya yang berkembang di dunia, budaya minangkabau  menganut sistem matrilineal baik dalam hal pernikahan, persukuan, warisan dan sebagainya.


B.      AKTIVITAS DAN ADAT ISTIADAT MINANGKABAU
Adat Minangkabau terdiri dari empat jenis, yaitu:
1.       Adat nan sabana Adat
Adalah ketentuan hukum, sifat yang terdapat pada alam benda, flora dan fauna, maupun manusia. Adat dan sabana Adat ini merupakan sumber hukum adat Minangkabau dalam mengatur masyarakat dalam segala hal. Ketentuan dalam Ada nan sabana Adat tidak dapat dirubah, sehingga adat ini hukumnya babuhua mati.
2.       Adat nan diadatkan nenek moyang
Sama seperti adat nan sabana adat, adat ini hukumnya babuhua mati, yaitu tidak dapat dirubah-rubah.
3.       Adat teradat
Adat teradat, adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh penghulu-penghulu adat daam suatu nagari dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan pokok yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek moyang terdahulu. Adat teradat ini dapat disesuaikan atau dapat dirubah asalkan melalui musyawarah mufakat.
4.       Adat istiadat
Sama dengan adat teradat, peraturan-peraturan dibuat melalui musyawarah mufakat sehubungan dengan keuskaan anak nagari seperti kesenian atau olahraga.
Budaya minangkabau merupakan budaya yang memiliki aktivitas dan ada istiadat yang beragam dan dilaksanakan secara rutin oleh masyarakat minangkabau. Berikut ini adalah contoh kegiatan sehari-hari serta kegiatan adat dalam budaya Minangkabau:
1.      Upacara Tabuik
Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa dan nantinya akan dihanyutkan ke laut selama prosesi upacara tersebut. Upacara ini dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 10 Muharram.


2.       Makan Bajamba
Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan yang dilakukan masyrakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang ditentukan. Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar Agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, atau pertemuan penting. tradisi makan ini mengandung makna yang sangat dalam, dimana dengan cara ini akan memunculkan rasa kebersaman tanpa melihat perbedaan status sosial.



3.       Upacara Pernikahan
Tradisi perhelatan pernikahan menurut adat Minangkabau yang lazimnya melalui sejumlah prosesi yang melibatkan keluarga besar kedua calon mempelai, terutama dari keluarga pihak calon mempelai wanita. Tahapannya dimulai dari maresek, maminang, mahanta siriah, baboki-babaki, hingga malam bainai. Upacara pernikahan Minangkabau terbilang rumit mengingat banyaknya urutan prosesi pernikahan, atribut pakaian hingga perhiasan yang dipakai. Pernikahan adat Minangkabau memiliki ciri yang khas, yaitu megah, mewah dan meriah. Hal itu didukung oleh pelaminan dan pakaian bernuansa emas ataupun perak yang menghiasinya.



4.       Pacu Jawi
Disebut juga balapan sapi dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Pada awalnya kegiatan ini dilakukan oleh para petani sehabis musim panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat setempat.
Berbeda dengan Karapan Sapi di pulau Madura yang dilaksanakan di lintasan yang kering, Pacu Jawi di kabupaten Tanah Datar ini diselenggarakan di sawah-sawah milik masyarakat setempat sehabis panen dan dalam kondisi yang berlumpur. Uniknya, sepasang sapi hanya berlari sendiri tanpa lawan, bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya perlombaan. Dimana denilaiannya adalah lurus atau tidaknya sepasang sapi dalam berlari, disamping penilaian waktu tempuh lintasan. Acara Pacu Jawi ini biasanya juga dipadukan dengan tradisi masyarakat setempat, seperti penampilan tarian dan permainan alat music tradisional.



5.       Pacu Itiak
Pacu Itiak adalah tradisi lomba itik terbang yang sudah ada sejak tahun 1028. Dalam lomba ini, itik dipegang oleh sang pemilik dan dilemparkan ke udara sehingga itik akan tebang menuju garis finish. Seminggu sebelum dilombakan, itik-itik ini dikurung dan hanya diberi  makan padi dan telur. Setiap petangnya, itik-itik ini selalu dilatih terbang.



6.       Belajar di Surau
Anak laki-laki minang dahulunya menjadikan surau sebagai temat diskusi, mencari dan menuntut ilmu. Selain itu juga mereka belajar mengaji dan silat di surau, bahkan mereka juga tidur  di surau.

7.       Randai
Randai merupakan salah satu permainan anak nagari di Minangkabau. Randai dimainkan oleh beberapa orang sekitar 6-10 orang. Dalam Randai ada seorang pendendang yang akan membuka cerita dan memberi salam kepada penonton yang diiringi oleh seorang pemain Saluang. Pada saat Randai dimulai, para pemain terlebih dahulu mengucapkan salam kepada penonton. Setelah itu mereka melingkar dan memulai gerakan silat dengan nada ‘hep-tah-tiah’ yang dipimpin oleh satu orang dan barulah kaba (cerita) dimainkan sampai selesai.



C.      HASIL KEBUDAYAAN MINANGKABAU
1.       Arsitektur
Arsitektur Minangkabau merupakan bagian dari seni arsitektur khas nusantara. Rumah Tradisional Minangkabau disebut Rumah Gadang. Dikarenakan wilayah yang merupakan kawasan rawan gempa, maka banyak rumah-rumah tradisional Minangkabau yang berbentuk panggung dan dibangun menggunakan kayu dan pasak, serta tiang penyangga yang diletakkan di atas batu tertanam. Selain itu, ada beberapa ciri khas arsitektur Minangkabau yang tidak dapat dijumpai di wilayah lain, seperti atap bergonjong yang bentuknya diyakini berasal dari bentuk tanduk kerbau, yang sekaligus merupakan cirri khas etnik Minangkabau. Sebelum rumah gadang dibangun, diadakan upacara yang dinamakan batagak rumah.



2.       Ukiran
Masyarakat Minangkabau sejak lama telah mengembangkan seni budaya berupa ukiran, yang tentunya erat hubungannya dengan arsitektur Minangkabau. Ukiran Minangkabau banyak menghiasi dinding luar bagian depan rumah gadang. Ukiran rumah gadang iasanya berbentuk garis melingkar atau persegi, dengan motif seperti tumbuhan merambat, akar yang berdaun atau bunga yang berbuah, geometri bersegi tiga atau empat dan moif jajar genjang. Jenis-jenis ukiran rumah gadang antara lain kaluak, paku, pucuak tabuang, saluak aka, jalo, jarek, itiak pulang patang, saik galamai dan sikambang manis.



3.       Harta Pusaka
Dalam budaya Minangkabau, terdapat dua jenis harta pusaka, yakni harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. Harta pusaka tinggi merupakan warisan turun-temurun dari leluhur yang dimiliki oleh suatu keluarga atau kaum, sementara harta pusaka rendah merupakan hasil pencaharian seseorang yang diwariskan menurut hukum islam.

4.       Kuliner
Salah satu hal yang menjadikan kebudayaan Minangkabau sangat menarik adalah kulinernya yang sangat beragam dan rasanya yang lezat. Hal ini dikarenakan seringnya penyelenggaraan pesta adat yang dilakukan masyarakat Minangkabau yang mengharuskan penyajian makanan yang nikmat. Masakan Minangkabau tidak hanya disajikan untuk masyarakat Minangkabau saja, namun juga telah dikonsumi oleh masyarakat seluruh nusatara.
Masakan Minangkabau merupakan masakan yan kaya akan variasi bumbu karena  dimasak menggunakan rempah-rempah seperti cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe bawang putih dan bawang merah. Selain rempah-remah, masakan Minangkabau banyak menggunakan kelapa yang merupakan salah satu unsur pembentuk cita rasa masakan Minang. Kebanyakan masakan Minangkabu mengunakan bahan utama seperti daging sapi, daging kambing, ayam, ikan dan belut. Orang Minangkabau hanya menyajikan maknan yang halal, sehingga mereka menghindari bahan makanan berupa alkohol ataupun babi. Masakan Minangkabau juga tidak menggunakan bahan-bahan kimia baik untuk pewarna, pengawet atau penyedap rasa. Teknik memasaknya agak rumit serta memerlukan watu yag cukup lama, menjadikannya makanan yang nikmat dan tahan lama.
Kuliner khas Minangkabau yang menjadi primadona diantaranya adalah:

a.       Rendang

Merupakan salah satu makanan yang paling terkenal dan digemari masyarakat nusantara. Makanan khas Minangkabau ini menggunakan daging kerbau atau daging sapi sebagai bahan utamanya. Untuk bumbunya, rendang dimasak dengan kelapa yang menimbulkan rasa gurih dan berbagai macam rempah-rempah yang menimbulkan cita rasa pedas. Karena rasanya yang gurih dan nikmat itulah, Rendang bahkan telah dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia.

b.      Soto Padang

        Soto Padang adalah hidangan dengan kuah kaldu sapi dan bahan irisan daging yang sudang digoreng kering, bihun, dan ditambah perkedel kentang yang dihidangkan selagi panas.

c.       Sate Padang


     Sate Padang adalah kuliner khas Sumatera Barat yang terbuat dari bahan daging sapi, lidah, atau jeroan seperti jantung, usus dan tetelan dengan memakai bumbu kuah kacang kental seperti bubur dan ditambah cabai.

d.      Dendeng Balado

                        Dendeng balado adalah masakan khas Minangkabau yang dibuat dari irisan tipis dan lebar daging sapi yang dikeringkan lalu digoreng kering. Kemudian daging yang sudah digoreng ini diberi bumbu balado.

        Makanan-makan khas Minangkabau tersebut dapat ditemui dengan mudah karena banyaknya rumah makan atau restoran Padang yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, bahkan sampai merambah negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia, Belanda dan Amerika Serikat.

5.       Alat Musik Tradisional
Salah satu alat music tradisional dari Minangkabau adalah Talempong.

Talempong adalah alat musik perkusi khas Minangkabau. Alat musik ini terbuat dari bahan kuningan, kayu atau batu. Talempong berbentuk bundar dengan bagian berlobang dibawahnya, sedangkan bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong menghasilkan nada-nada yang berbeda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permuakaannya. Alat musik ini biasa digunakan dalam pertunjukan atau penyambutan seperti tari piring, tari pasambahan dan tari gelombang.

6.       Pakaian Tradisional
Di Minangkabau terdapat sebuah pakaian khas yang disebut Baju Kuruang atau Baju Kurung.


Baju Kuruang merupakan pakaian yang sering digunakan gadis Minang dan merupakan pakaian khas pemudi Minang. Baju Kuruang adalah baju yang longgar, tidak trasnparan, sopan, tertutup dari leher hingga mata kaki dan dilenkapi dengan tutup kepala berupa selendang atau jilbab yang bentuknya beraneka ragam sesuai dengan daerahnya masing-masing.

7.       Senjata Tradisional
Senjata tradisional Minangkabau disebut Kerambit atau Kurambiak. Kerambit merupakan senjata tajam berukuran kecil yang bentuknya melengkung menyerupai kuku harimau, karena memang terinspirasi dari binatang buas tersebut. Senjata ini dipakai oleh para pendekar silat Minang dalam pertarungan jarak pendek, terutama menggunakan jurus silat Harimau.


Minggu, 05 Oktober 2014

TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR



NAMA                          : SYAFIRA NOOR PRADANA
KELAS/NPM               : 1ID02/3A414563
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR

TUGAS 1            
1.       Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib disemua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun noneksakta.  Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkwalitas sebagai berikut:
1.       Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai  Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan ke pentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2.       Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.       Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik  sosial,  ekonomi, politik, kebudayaan maupun pertahanan keamanan.
4.       Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan  serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.
Jadi Pendidikan umum menitik beratkan pada usaha untuk  mengembangkan kepribadian mahasiswa , pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah-mata kuliah bantu yang  bertujuan untuk menopang ke ahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian pula berbeda dengan pendidi kan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.

a.       Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
a.    Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakan sendiri dan mengapa.
b.    Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c.     Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

b.      Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merup\akan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.    Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.    Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.    Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.    menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

c.       Persamaan dan Perbedaan antara IBD dengan IPS
Persamaan antara IBD dengan IPS
-          Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran.
-          Keduanya bukan merupakan disiplin imu yang berdiri sendiri
-          Kedunya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan permasalahan sosial.

Perbedaan antara IBD dengan IPS
-          Ilmu Budaya Dasar diberikan pada tingkat perguruan tinggi sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan pada tingkat pendidikan dasar maupun tingkat pendidikan lanjutan menengah pertama sampai menengah atas.
-          Ilmu Budaya Dasar merupakan matakuliah tunggal artinya tidak memiliki kelompok mata pelajaran sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kelompok dari sejumlah mata pelajaran diantaranya Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan lain-lain.
-          Ilmu Budaya Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

d.      Ruang Lingkup IBD
Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
1.       Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.       Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
ü  Manusia dan Harapan (kepercayaan dan harapan)
ü  Manusia dan Kegelisahan (keterasingan, kesepian dan ketidakpasian)
ü  Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian (kesadaran dan pengorbanan)
ü  Manusia dan Pandangan Hidup (cita-cita dan kebijakan)
ü  Manusia dan Cinta Kasih (kasih sayang, kemesraan dan pemujaan)
ü  Manusia dan Keindahan (renungan dan kehalusan)
ü  Manusia dan Penderitaan (rasa sakit, siksaan dan kesengsaraan)
ü  Manusia dan Keadilan (kejujuran, pemuihan nama baik dan pembalasa)

Dari Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercangkup dalam pengetahuan budaya, perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat dan lain-lainnya.
Masing-masing pokok bahasa dapat didekati dengan baik mengunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.a


2.       Manusia dan Kebudayaan
Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
·         Penganut kebudayaan,
·         Pembawa kebudayaan,
·         Manipulator kebudayaan, dan
·         Pencipta kebudayaan.
Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di bumi ini. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.
Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:
1.       Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2.       Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3.       Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4.       Pembeda manusia dan binatang
5.        Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6.       Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7.        Sebagai modal dasar pembangunan.

a.       Unsur-Unsur yang Membangun Manusia
1.       Jasad, yaitu badan kasar manusia yang tampak pada luarnya. Dapat diraba dan difoto serta menempati ruang dan waktu.
2.       Hayat, yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
3.       Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4.       Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
5.       Id, Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
6.       Ego, Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubgunkan energi Id ke dalam saluran osial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
7.       Superego, Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafas (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

b.      Hakikat Manusia
1.       Manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa paling sempurna diantara makhluk Tuhan yang lainnya, dikarenakan manusia mempunyai akal pikiran sehingga manusia dapat menggunakan akal pikirannya untuk bertindak sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di masyarakat serta mampu berkomitmen dengan nilai-nilai yang ada.
2.       Manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki jiwa dan roh yang tidak dapat dipisahkan.
3.       Manusia merupakan makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
4.       Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, memiliki kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Karena manusia sebagai makhluk sosial, dari proses sosial maka manusia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilakunya. Dapat diklasifikasikan dalam tiga komponen, yaitu:
a.       Komponen afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis.
b.      Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui oleh manusia.
c.       Komponen konatif adalah aspek yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak

c.       Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat. Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dadar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1. unsur religi
2. sistem kemasyarakatan
3. sistem peralatan
4. sistem mata pencaharian hidup
5. sistem bahasa
6. sistem pengetahuan
7. seni


Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
1.    wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2.    kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.    kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.

d.      Unsur-unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.       Kesenian
2.       Sistem teknologi dan peralatan
3.       Sistem organisasi masyarakat
4.       Bahasa
5.       Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6.       Sistem pengetahuan
7.       Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1.Kesenian 
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
3.Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4.Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6.Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
 7.Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.


e.      Faktor yang Mempengaruhi Perubahan-Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi dikarena pada suatu masyarakat sudah tidak adanya lagi unsur-unsur kesesuaian dalam kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Hal-hal yang akan berubah dalam kebudayaan yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk dan aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan ini akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya

faktor-faktor intern dan extern yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor Intern
Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, contoh dibidang perekonomian: pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Konflik Sosial
Konflik sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Contoh konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat di daerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan contoh bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

2. Faktor Ekstern
Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
Penyebaran Agama
Masuknya unsur-unsur Agama Hindu dari India atau Budaya Arab bersamaan proses penyebaran Agama Hindu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran Agama Kristen dan Kolonialisme.
Peperangan
Kedatangan bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.