Minggu, 12 Oktober 2014

TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR

TUGAS MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
NAMA                           : SYAFIRA NOOR PRADANA 

KELAS/NPM                 : 1ID02/3A414563 
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR TULISAN 1



TULISAN 1
WUJUD KEBUDAYAAN MINANGKABAU
A.      KEBUDAYAAN MINANGKABAU
Budaya minangkabau adalah kebudayaan yang dimilik oleh masyarakat minangkabau dan berkembang diseluruh kawasan berikut daerah perantauan minangkabau. Budaya ini merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di nusantara yang sangat menonjol dan berpengaruh. Budaya ini memiliki sifat egaliter, demokratis dan sintetis, yang menjadi anti-tesis bagi kebudayaan besar lainnya, yakni budaya jawa yang bersifat feodal dan sinkretik.
Berbeda dengan kebanyakan budaya yang berkembang di dunia, budaya minangkabau  menganut sistem matrilineal baik dalam hal pernikahan, persukuan, warisan dan sebagainya.


B.      AKTIVITAS DAN ADAT ISTIADAT MINANGKABAU
Adat Minangkabau terdiri dari empat jenis, yaitu:
1.       Adat nan sabana Adat
Adalah ketentuan hukum, sifat yang terdapat pada alam benda, flora dan fauna, maupun manusia. Adat dan sabana Adat ini merupakan sumber hukum adat Minangkabau dalam mengatur masyarakat dalam segala hal. Ketentuan dalam Ada nan sabana Adat tidak dapat dirubah, sehingga adat ini hukumnya babuhua mati.
2.       Adat nan diadatkan nenek moyang
Sama seperti adat nan sabana adat, adat ini hukumnya babuhua mati, yaitu tidak dapat dirubah-rubah.
3.       Adat teradat
Adat teradat, adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh penghulu-penghulu adat daam suatu nagari dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan pokok yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek moyang terdahulu. Adat teradat ini dapat disesuaikan atau dapat dirubah asalkan melalui musyawarah mufakat.
4.       Adat istiadat
Sama dengan adat teradat, peraturan-peraturan dibuat melalui musyawarah mufakat sehubungan dengan keuskaan anak nagari seperti kesenian atau olahraga.
Budaya minangkabau merupakan budaya yang memiliki aktivitas dan ada istiadat yang beragam dan dilaksanakan secara rutin oleh masyarakat minangkabau. Berikut ini adalah contoh kegiatan sehari-hari serta kegiatan adat dalam budaya Minangkabau:
1.      Upacara Tabuik
Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa dan nantinya akan dihanyutkan ke laut selama prosesi upacara tersebut. Upacara ini dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 10 Muharram.


2.       Makan Bajamba
Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan yang dilakukan masyrakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang ditentukan. Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar Agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, atau pertemuan penting. tradisi makan ini mengandung makna yang sangat dalam, dimana dengan cara ini akan memunculkan rasa kebersaman tanpa melihat perbedaan status sosial.



3.       Upacara Pernikahan
Tradisi perhelatan pernikahan menurut adat Minangkabau yang lazimnya melalui sejumlah prosesi yang melibatkan keluarga besar kedua calon mempelai, terutama dari keluarga pihak calon mempelai wanita. Tahapannya dimulai dari maresek, maminang, mahanta siriah, baboki-babaki, hingga malam bainai. Upacara pernikahan Minangkabau terbilang rumit mengingat banyaknya urutan prosesi pernikahan, atribut pakaian hingga perhiasan yang dipakai. Pernikahan adat Minangkabau memiliki ciri yang khas, yaitu megah, mewah dan meriah. Hal itu didukung oleh pelaminan dan pakaian bernuansa emas ataupun perak yang menghiasinya.



4.       Pacu Jawi
Disebut juga balapan sapi dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Pada awalnya kegiatan ini dilakukan oleh para petani sehabis musim panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat setempat.
Berbeda dengan Karapan Sapi di pulau Madura yang dilaksanakan di lintasan yang kering, Pacu Jawi di kabupaten Tanah Datar ini diselenggarakan di sawah-sawah milik masyarakat setempat sehabis panen dan dalam kondisi yang berlumpur. Uniknya, sepasang sapi hanya berlari sendiri tanpa lawan, bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya perlombaan. Dimana denilaiannya adalah lurus atau tidaknya sepasang sapi dalam berlari, disamping penilaian waktu tempuh lintasan. Acara Pacu Jawi ini biasanya juga dipadukan dengan tradisi masyarakat setempat, seperti penampilan tarian dan permainan alat music tradisional.



5.       Pacu Itiak
Pacu Itiak adalah tradisi lomba itik terbang yang sudah ada sejak tahun 1028. Dalam lomba ini, itik dipegang oleh sang pemilik dan dilemparkan ke udara sehingga itik akan tebang menuju garis finish. Seminggu sebelum dilombakan, itik-itik ini dikurung dan hanya diberi  makan padi dan telur. Setiap petangnya, itik-itik ini selalu dilatih terbang.



6.       Belajar di Surau
Anak laki-laki minang dahulunya menjadikan surau sebagai temat diskusi, mencari dan menuntut ilmu. Selain itu juga mereka belajar mengaji dan silat di surau, bahkan mereka juga tidur  di surau.

7.       Randai
Randai merupakan salah satu permainan anak nagari di Minangkabau. Randai dimainkan oleh beberapa orang sekitar 6-10 orang. Dalam Randai ada seorang pendendang yang akan membuka cerita dan memberi salam kepada penonton yang diiringi oleh seorang pemain Saluang. Pada saat Randai dimulai, para pemain terlebih dahulu mengucapkan salam kepada penonton. Setelah itu mereka melingkar dan memulai gerakan silat dengan nada ‘hep-tah-tiah’ yang dipimpin oleh satu orang dan barulah kaba (cerita) dimainkan sampai selesai.



C.      HASIL KEBUDAYAAN MINANGKABAU
1.       Arsitektur
Arsitektur Minangkabau merupakan bagian dari seni arsitektur khas nusantara. Rumah Tradisional Minangkabau disebut Rumah Gadang. Dikarenakan wilayah yang merupakan kawasan rawan gempa, maka banyak rumah-rumah tradisional Minangkabau yang berbentuk panggung dan dibangun menggunakan kayu dan pasak, serta tiang penyangga yang diletakkan di atas batu tertanam. Selain itu, ada beberapa ciri khas arsitektur Minangkabau yang tidak dapat dijumpai di wilayah lain, seperti atap bergonjong yang bentuknya diyakini berasal dari bentuk tanduk kerbau, yang sekaligus merupakan cirri khas etnik Minangkabau. Sebelum rumah gadang dibangun, diadakan upacara yang dinamakan batagak rumah.



2.       Ukiran
Masyarakat Minangkabau sejak lama telah mengembangkan seni budaya berupa ukiran, yang tentunya erat hubungannya dengan arsitektur Minangkabau. Ukiran Minangkabau banyak menghiasi dinding luar bagian depan rumah gadang. Ukiran rumah gadang iasanya berbentuk garis melingkar atau persegi, dengan motif seperti tumbuhan merambat, akar yang berdaun atau bunga yang berbuah, geometri bersegi tiga atau empat dan moif jajar genjang. Jenis-jenis ukiran rumah gadang antara lain kaluak, paku, pucuak tabuang, saluak aka, jalo, jarek, itiak pulang patang, saik galamai dan sikambang manis.



3.       Harta Pusaka
Dalam budaya Minangkabau, terdapat dua jenis harta pusaka, yakni harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. Harta pusaka tinggi merupakan warisan turun-temurun dari leluhur yang dimiliki oleh suatu keluarga atau kaum, sementara harta pusaka rendah merupakan hasil pencaharian seseorang yang diwariskan menurut hukum islam.

4.       Kuliner
Salah satu hal yang menjadikan kebudayaan Minangkabau sangat menarik adalah kulinernya yang sangat beragam dan rasanya yang lezat. Hal ini dikarenakan seringnya penyelenggaraan pesta adat yang dilakukan masyarakat Minangkabau yang mengharuskan penyajian makanan yang nikmat. Masakan Minangkabau tidak hanya disajikan untuk masyarakat Minangkabau saja, namun juga telah dikonsumi oleh masyarakat seluruh nusatara.
Masakan Minangkabau merupakan masakan yan kaya akan variasi bumbu karena  dimasak menggunakan rempah-rempah seperti cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe bawang putih dan bawang merah. Selain rempah-remah, masakan Minangkabau banyak menggunakan kelapa yang merupakan salah satu unsur pembentuk cita rasa masakan Minang. Kebanyakan masakan Minangkabu mengunakan bahan utama seperti daging sapi, daging kambing, ayam, ikan dan belut. Orang Minangkabau hanya menyajikan maknan yang halal, sehingga mereka menghindari bahan makanan berupa alkohol ataupun babi. Masakan Minangkabau juga tidak menggunakan bahan-bahan kimia baik untuk pewarna, pengawet atau penyedap rasa. Teknik memasaknya agak rumit serta memerlukan watu yag cukup lama, menjadikannya makanan yang nikmat dan tahan lama.
Kuliner khas Minangkabau yang menjadi primadona diantaranya adalah:

a.       Rendang

Merupakan salah satu makanan yang paling terkenal dan digemari masyarakat nusantara. Makanan khas Minangkabau ini menggunakan daging kerbau atau daging sapi sebagai bahan utamanya. Untuk bumbunya, rendang dimasak dengan kelapa yang menimbulkan rasa gurih dan berbagai macam rempah-rempah yang menimbulkan cita rasa pedas. Karena rasanya yang gurih dan nikmat itulah, Rendang bahkan telah dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia.

b.      Soto Padang

        Soto Padang adalah hidangan dengan kuah kaldu sapi dan bahan irisan daging yang sudang digoreng kering, bihun, dan ditambah perkedel kentang yang dihidangkan selagi panas.

c.       Sate Padang


     Sate Padang adalah kuliner khas Sumatera Barat yang terbuat dari bahan daging sapi, lidah, atau jeroan seperti jantung, usus dan tetelan dengan memakai bumbu kuah kacang kental seperti bubur dan ditambah cabai.

d.      Dendeng Balado

                        Dendeng balado adalah masakan khas Minangkabau yang dibuat dari irisan tipis dan lebar daging sapi yang dikeringkan lalu digoreng kering. Kemudian daging yang sudah digoreng ini diberi bumbu balado.

        Makanan-makan khas Minangkabau tersebut dapat ditemui dengan mudah karena banyaknya rumah makan atau restoran Padang yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, bahkan sampai merambah negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia, Belanda dan Amerika Serikat.

5.       Alat Musik Tradisional
Salah satu alat music tradisional dari Minangkabau adalah Talempong.

Talempong adalah alat musik perkusi khas Minangkabau. Alat musik ini terbuat dari bahan kuningan, kayu atau batu. Talempong berbentuk bundar dengan bagian berlobang dibawahnya, sedangkan bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong menghasilkan nada-nada yang berbeda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permuakaannya. Alat musik ini biasa digunakan dalam pertunjukan atau penyambutan seperti tari piring, tari pasambahan dan tari gelombang.

6.       Pakaian Tradisional
Di Minangkabau terdapat sebuah pakaian khas yang disebut Baju Kuruang atau Baju Kurung.


Baju Kuruang merupakan pakaian yang sering digunakan gadis Minang dan merupakan pakaian khas pemudi Minang. Baju Kuruang adalah baju yang longgar, tidak trasnparan, sopan, tertutup dari leher hingga mata kaki dan dilenkapi dengan tutup kepala berupa selendang atau jilbab yang bentuknya beraneka ragam sesuai dengan daerahnya masing-masing.

7.       Senjata Tradisional
Senjata tradisional Minangkabau disebut Kerambit atau Kurambiak. Kerambit merupakan senjata tajam berukuran kecil yang bentuknya melengkung menyerupai kuku harimau, karena memang terinspirasi dari binatang buas tersebut. Senjata ini dipakai oleh para pendekar silat Minang dalam pertarungan jarak pendek, terutama menggunakan jurus silat Harimau.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar