NAMA : SYAFIRA NOOR PRADANA
KELAS/NPM : 1ID02/3A414563
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR TULISAN 1
TULISAN 1
WUJUD
KEBUDAYAAN MINANGKABAU
A. KEBUDAYAAN MINANGKABAU
Budaya
minangkabau adalah kebudayaan yang dimilik oleh masyarakat minangkabau dan
berkembang diseluruh kawasan berikut daerah perantauan minangkabau. Budaya ini
merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di nusantara yang sangat
menonjol dan berpengaruh. Budaya ini memiliki sifat egaliter, demokratis dan
sintetis, yang menjadi anti-tesis bagi kebudayaan besar lainnya, yakni budaya
jawa yang bersifat feodal dan sinkretik.
Berbeda
dengan kebanyakan budaya yang berkembang di dunia, budaya minangkabau menganut sistem matrilineal baik dalam hal
pernikahan, persukuan, warisan dan sebagainya.
B. AKTIVITAS DAN ADAT ISTIADAT MINANGKABAU
Adat
Minangkabau terdiri dari empat jenis, yaitu:
1.
Adat nan sabana Adat
Adalah ketentuan hukum, sifat yang terdapat pada alam benda, flora
dan fauna, maupun manusia. Adat dan sabana Adat ini merupakan sumber hukum adat
Minangkabau dalam mengatur masyarakat dalam segala hal. Ketentuan dalam Ada nan
sabana Adat tidak dapat dirubah, sehingga adat ini hukumnya babuhua mati.
2.
Adat nan diadatkan nenek moyang
Sama seperti adat nan sabana adat, adat ini hukumnya babuhua mati, yaitu tidak dapat
dirubah-rubah.
3.
Adat teradat
Adat teradat, adalah peraturan-peraturan yang dibuat
oleh penghulu-penghulu adat daam suatu nagari dan tidak bertentangan dengan
aturan-aturan pokok yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek moyang
terdahulu. Adat teradat ini dapat disesuaikan atau dapat dirubah asalkan
melalui musyawarah mufakat.
4.
Adat istiadat
Sama dengan adat teradat, peraturan-peraturan dibuat
melalui musyawarah mufakat sehubungan dengan keuskaan anak nagari seperti
kesenian atau olahraga.
Budaya minangkabau merupakan
budaya yang memiliki aktivitas dan ada istiadat yang beragam dan dilaksanakan
secara rutin oleh masyarakat minangkabau. Berikut ini adalah contoh kegiatan
sehari-hari serta kegiatan adat dalam budaya Minangkabau:
1. Upacara Tabuik
Tabuik adalah perayaan lokal dalam
rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, yang
dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat,
khususnya di Kota Pariaman. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang
dibawa dan nantinya akan dihanyutkan ke laut selama prosesi upacara tersebut.
Upacara ini dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 10 Muharram.
2. Makan Bajamba
Makan
bajamba atau juga disebut makan
barapak adalah tradisi makan yang dilakukan masyrakat Minangkabau dengan
cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang ditentukan.
Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar Agama Islam dan dalam
berbagai upacara adat, pesta adat, atau pertemuan penting. tradisi makan ini
mengandung makna yang sangat dalam, dimana dengan cara ini akan memunculkan
rasa kebersaman tanpa melihat perbedaan status sosial.
3. Upacara Pernikahan
Tradisi perhelatan pernikahan
menurut adat Minangkabau yang lazimnya melalui sejumlah prosesi yang melibatkan
keluarga besar kedua calon mempelai, terutama dari keluarga pihak calon
mempelai wanita. Tahapannya dimulai dari maresek,
maminang, mahanta siriah, baboki-babaki, hingga malam bainai. Upacara pernikahan Minangkabau terbilang rumit
mengingat banyaknya urutan prosesi pernikahan, atribut pakaian hingga perhiasan
yang dipakai. Pernikahan adat Minangkabau memiliki ciri yang khas, yaitu megah,
mewah dan meriah. Hal itu didukung oleh pelaminan dan pakaian bernuansa emas
ataupun perak yang menghiasinya.
4. Pacu Jawi
Disebut juga balapan sapi dalam
bahasa Indonesia, adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang telah ada
sejak ratusan tahun yang lalu. Pada awalnya kegiatan ini dilakukan oleh para petani
sehabis musim panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi hiburan bagi
masyarakat setempat.
Berbeda dengan Karapan Sapi di pulau
Madura yang dilaksanakan di lintasan yang kering, Pacu Jawi di kabupaten Tanah
Datar ini diselenggarakan di sawah-sawah milik masyarakat setempat sehabis
panen dan dalam kondisi yang berlumpur. Uniknya, sepasang sapi hanya berlari
sendiri tanpa lawan, bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya
perlombaan. Dimana denilaiannya adalah lurus atau tidaknya sepasang sapi dalam
berlari, disamping penilaian waktu tempuh lintasan. Acara Pacu Jawi ini
biasanya juga dipadukan dengan tradisi masyarakat setempat, seperti penampilan
tarian dan permainan alat music tradisional.
5. Pacu Itiak
Pacu Itiak adalah tradisi lomba itik
terbang yang sudah ada sejak tahun 1028. Dalam lomba ini, itik dipegang oleh
sang pemilik dan dilemparkan ke udara sehingga itik akan tebang menuju garis
finish. Seminggu sebelum dilombakan, itik-itik ini dikurung dan hanya diberi makan padi dan telur. Setiap petangnya,
itik-itik ini selalu dilatih terbang.
6. Belajar di Surau
Anak laki-laki minang dahulunya
menjadikan surau sebagai temat diskusi, mencari dan menuntut ilmu. Selain itu
juga mereka belajar mengaji dan silat di surau, bahkan mereka juga tidur di surau.
7. Randai
Randai merupakan salah satu
permainan anak nagari di Minangkabau. Randai dimainkan oleh beberapa orang
sekitar 6-10 orang. Dalam Randai ada seorang pendendang yang akan membuka
cerita dan memberi salam kepada penonton yang diiringi oleh seorang pemain
Saluang. Pada saat Randai dimulai, para pemain terlebih dahulu mengucapkan
salam kepada penonton. Setelah itu mereka melingkar dan memulai gerakan silat
dengan nada ‘hep-tah-tiah’ yang dipimpin oleh satu orang dan barulah kaba (cerita) dimainkan sampai selesai.
C. HASIL KEBUDAYAAN MINANGKABAU
1. Arsitektur
Arsitektur Minangkabau merupakan
bagian dari seni arsitektur khas nusantara. Rumah Tradisional Minangkabau
disebut Rumah Gadang. Dikarenakan wilayah yang merupakan kawasan rawan gempa,
maka banyak rumah-rumah tradisional Minangkabau yang berbentuk panggung dan
dibangun menggunakan kayu dan pasak, serta tiang penyangga yang diletakkan di
atas batu tertanam. Selain itu, ada beberapa ciri khas arsitektur Minangkabau
yang tidak dapat dijumpai di wilayah lain, seperti atap bergonjong yang
bentuknya diyakini berasal dari bentuk tanduk kerbau, yang sekaligus merupakan
cirri khas etnik Minangkabau. Sebelum rumah gadang dibangun, diadakan upacara
yang dinamakan batagak rumah.
2. Ukiran
Masyarakat Minangkabau sejak lama
telah mengembangkan seni budaya berupa ukiran, yang tentunya erat hubungannya
dengan arsitektur Minangkabau. Ukiran Minangkabau banyak menghiasi dinding luar
bagian depan rumah gadang. Ukiran rumah gadang iasanya berbentuk garis
melingkar atau persegi, dengan motif seperti tumbuhan merambat, akar yang
berdaun atau bunga yang berbuah, geometri bersegi tiga atau empat dan moif
jajar genjang. Jenis-jenis ukiran rumah gadang antara lain kaluak, paku, pucuak tabuang, saluak aka, jalo, jarek, itiak pulang
patang, saik galamai dan sikambang
manis.
3. Harta Pusaka
Dalam budaya Minangkabau, terdapat dua jenis harta
pusaka, yakni harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. Harta pusaka tinggi
merupakan warisan turun-temurun dari leluhur yang dimiliki oleh suatu keluarga
atau kaum, sementara harta pusaka rendah merupakan hasil pencaharian seseorang
yang diwariskan menurut hukum islam.
4. Kuliner
Salah satu hal yang menjadikan
kebudayaan Minangkabau sangat menarik adalah kulinernya yang sangat beragam dan
rasanya yang lezat. Hal ini dikarenakan seringnya penyelenggaraan pesta adat
yang dilakukan masyarakat Minangkabau yang mengharuskan penyajian makanan yang
nikmat. Masakan Minangkabau tidak hanya disajikan untuk masyarakat Minangkabau saja,
namun juga telah dikonsumi oleh masyarakat seluruh nusatara.
Masakan Minangkabau merupakan
masakan yan kaya akan variasi bumbu karena
dimasak menggunakan rempah-rempah seperti cabai, serai, lengkuas,
kunyit, jahe bawang putih dan bawang merah. Selain rempah-remah, masakan
Minangkabau banyak menggunakan kelapa yang merupakan salah satu unsur pembentuk
cita rasa masakan Minang. Kebanyakan masakan Minangkabu mengunakan bahan utama
seperti daging sapi, daging kambing, ayam, ikan dan belut. Orang Minangkabau
hanya menyajikan maknan yang halal, sehingga mereka menghindari bahan makanan
berupa alkohol ataupun babi. Masakan Minangkabau juga tidak menggunakan
bahan-bahan kimia baik untuk pewarna, pengawet atau penyedap rasa. Teknik
memasaknya agak rumit serta memerlukan watu yag cukup lama, menjadikannya
makanan yang nikmat dan tahan lama.
Kuliner khas Minangkabau yang
menjadi primadona diantaranya adalah:
a. Rendang
Merupakan salah satu makanan yang
paling terkenal dan digemari masyarakat nusantara. Makanan khas Minangkabau ini
menggunakan daging kerbau atau daging sapi sebagai bahan utamanya. Untuk bumbunya,
rendang dimasak dengan kelapa yang menimbulkan rasa gurih dan berbagai macam
rempah-rempah yang menimbulkan cita rasa pedas. Karena rasanya yang gurih dan
nikmat itulah, Rendang bahkan telah dinobatkan sebagai salah satu makanan
terlezat di dunia.
b. Soto Padang
Soto Padang
adalah hidangan dengan kuah kaldu sapi dan bahan irisan daging yang sudang
digoreng kering, bihun, dan ditambah perkedel kentang yang dihidangkan selagi
panas.
c. Sate Padang
Sate Padang
adalah kuliner khas Sumatera Barat yang terbuat dari bahan daging sapi, lidah,
atau jeroan seperti jantung, usus dan tetelan dengan memakai bumbu kuah kacang
kental seperti bubur dan ditambah cabai.
d. Dendeng Balado
Dendeng
balado adalah masakan khas Minangkabau yang dibuat dari irisan tipis dan lebar
daging sapi yang dikeringkan lalu digoreng kering. Kemudian daging yang sudah
digoreng ini diberi bumbu balado.
Makanan-makan khas
Minangkabau tersebut dapat ditemui dengan mudah karena banyaknya rumah makan
atau restoran Padang yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, bahkan sampai
merambah negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia, Belanda dan
Amerika Serikat.
5. Alat Musik Tradisional
Salah
satu alat music tradisional dari Minangkabau adalah Talempong.
Talempong adalah alat musik perkusi
khas Minangkabau. Alat musik ini terbuat dari bahan kuningan, kayu atau batu.
Talempong berbentuk bundar dengan bagian berlobang dibawahnya, sedangkan bagian
atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai
tempat untuk dipukul. Talempong menghasilkan nada-nada yang berbeda. Bunyinya
dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permuakaannya. Alat musik
ini biasa digunakan dalam pertunjukan atau penyambutan seperti tari piring,
tari pasambahan dan tari gelombang.
6. Pakaian Tradisional
Di
Minangkabau terdapat sebuah pakaian khas yang disebut Baju Kuruang atau Baju
Kurung.
Baju Kuruang merupakan pakaian yang
sering digunakan gadis Minang dan merupakan pakaian khas pemudi Minang. Baju
Kuruang adalah baju yang longgar, tidak trasnparan, sopan, tertutup dari leher
hingga mata kaki dan dilenkapi dengan tutup kepala berupa selendang atau jilbab
yang bentuknya beraneka ragam sesuai dengan daerahnya masing-masing.
7. Senjata Tradisional
Senjata tradisional Minangkabau disebut Kerambit atau Kurambiak. Kerambit
merupakan senjata tajam berukuran kecil yang bentuknya melengkung menyerupai
kuku harimau, karena memang terinspirasi dari binatang buas tersebut. Senjata ini
dipakai oleh para pendekar silat Minang dalam pertarungan jarak pendek,
terutama menggunakan jurus silat Harimau.

















Tidak ada komentar:
Posting Komentar